Perencanaan pendidikan yang komprehensif, terkait erat dan mengikuti kegiatan perencana kota, masyarakat, transportasi, ekonomi, militer, industri, dan perencana pemerintahan. Keterkaitan tersebut, mendorong  para pendidik untuk melihat, menguji kembali, dan merncanakan program pendidikan yang sedang berlangsung dan akibatnya dalam memecahkan masalah kehidupan. Reformulasi ini penting, lantaran kegagalan lembaga pendidikan berakibat terhadap kegagalan pelayanan pendidikan, proses pendidikan secara keseluruhan, serta kegagalan profesionalitas dan keterampilan para pendidik. Kegagalan beruntun demikian, pada akhirnya bertumpu pada perencanaan pendidikan. “If you fail to plan, you are planning to fail”. Kegagalan membuat rencana berarti merencanakan kegagalan.
Kegagalan mengatasi masalah dan memanfaatkan peluang yang ada  seharusnya mendorong pembuatan perencanaan pendidikan yang lebih baik, lebih komprehensif, dan lebih luas. Namun demikian, realitas empirik menunjukkan banyak lembaga pendidikan yang membuat perencanaan secara parsial, digunakan secara terbatas untuk tujuan-tujuan yang relatif pendek. Padahal idealnya perencanaan pendidikan bertujuan untuk menyempurnakan capaian kehidupan masyarakat yang semakin canggih (sophisticated) pada masa depan. Dalam kaitan inilah diperlukan studi perencanaan pendidikaan dengan metode yang menghasilkan kerangka tindakan yang efektif bagi bagi mengatasi masalah-masalah kehidupan masyarakat pada masa depan.